PENGERTIAN PENGINDERAAN JAUH
Berikut adalah pengertian Pengindraan jauh menurut beberapa ahli
• Penginderaan jauh (remote sensing), yaitu penggunaan sensor radiasi elektromagnetik
untuk merekam gambar lingkungan bumi yang dapat diinterpretasikan sehingga
menghasilkan informasi yang berguna (Curran, 1985).
• Penginderaan jauh (remote sensing), yaitu suatu pengukuran atau perolehan data pada
objek di permukaan bumi dari satelit atau instrumen lain di atas jauh dari objek yang
diindera (Colwell, 1984). Foto udara, citra satelit, dan citra radar adalah beberapa
bentuk penginderaan jauh.
• Penginderaan jauh (remote sensing), yaitu ilmu untuk mendapatkan informasi
mengenai permukaan bumi seperti lahan dan air dari citra yang diperoleh dari jarak
jauh (Campbell, 1987). Hal ini biasanya berhubungan dengan pengukuran pantulan
atau pancaran gelombang elektromagnetik dari suatu objek.
Kegunaan penginderaan jauh dalam berbagai bidang:
1.BIDANG KEHUTANAN
Bidang kehutanan berkenaan dengan pengelolaan hutan untuk kayu termasuk perencanaan
pengambilan hasil kayu, pemantauan penebangan dan penghutanan kembali, pengelolaan
dan pencacahan margasatwa, inventarisasi dan pemantauan sumber daya hutan, rekreasi,
dan pengawasan kebakaran. Kondisi fisik hutan sangat rentan terhadap bahaya kebakaran
maka penggunaan citra inframerah akan sangat membantu dalam penyediaan data dan
informasi dalam rangka monitoring perubahan temperatur secara kontinu dengan aspek
geografis yang cukup memadai sehingga implementasi di lapangan dapat dilakukan dengan
sangat mudah dan cepat.
2.BIDANG PENGGUNAAN LAHAN
Inventarisasi penggunaan lahan penting dilakukan untuk mengetahui apakah pemetaan
lahan yang dilakukan oleh aktivitas manusia sesuai dengan potensi ataupun daya
dukungnya. Penggunaan lahan yang sesuai memperoleh hasil yang baik, tetapi lambat laun
hasil yang diperoleh akan menurun sejalan dengan menurunnya potensi dan daya dukung
lahan tersebut. Integrasi teknologi penginderaan jauh merupakan salah satu bentuk yang
potensial dalam penyusunan arahan fungsi penggunaan lahan. Dasar penggunaan lahan
dapat dikembangkan untuk berbagai kepentingan penelitian, perencanaan, dan
pengembangan wilayah. Contohnya penggunaan lahan untuk usaha pertanian atau budidaya
permukiman.
3.BIDANG PEMBUATAN PETA
Peta citra merupakan citra yang telah bereferensi geografis sehingga dapat dianggap
sebagai peta. Informasi spasial yang disajikan dalam peta citra merupakan data raster yang
bersumber dari hasil perekaman citra satelit sumber alam secara kontinu. Peta citra
memberikan semua informasi yang terekam pada bumi tanpa adanya generalisasi.
Peranan peta citra (space map) dimasa mendatang akan menjadi penting sebagai upaya
untuk mempercepat ketersediaan dan penentuan kebutuhan peta dasar yang memang belum
dapat meliput seluruh wilayah nasional pada skala global dengan informasi terbaru (up to
date). Peta citra mempunyai keunggulan informasi terhadap peta biasa. Hal ini disebabkan
karena citra merupakan gambaran nyata di permukaan bumi, sedangkan peta biasa dibuat
berdasarkan generalisasi dan seleksi bentang alam ataupun buatan manusia. Contohnya
peta dasar dan peta tanah.
4.BIDANG METEOROLOGI (METEOSAT, TIROS, DAN NOAA)
Manfaat penginderaan jauh di bidang meteorologi adalah sebagai berikut.
a.Mengamati iklim suatu daerah melalui pengamatan tingkat perawanan dan
kandungan air dalam udara.
b.Membantu analisis cuaca dan peramalan/prediksi dengan cara menentukan
daerah tekanan tinggi dan tekanan rendah serta daerah hujan badai dan siklon.
c.Mengamati sistem/pola angin permukaan.
d.Melakukan pemodelan meteorologi dan set data klimatolo.
Keunggulan dan Keterbatasan Penginderaan Jauh Sistem Radar
1. Keunggulan
Ada enam keunggulan penginderaan jauh system radar menurut Paine (1981) dan Sabins Jr. (1978), yaitu :
- Kemampuan segala cuaca.
- Kemampuan untuk beroperasi pada malam hari.
- Liputan ke samping yang panjang.
- Penajaman perujudan geologi.
- Distorsi geometric yang kecil.
- Penyembunyian detail.
KEUNGGULAN PENGINDERAAN JAUH
Menurut Sutanto(1994:18-23), penggunaan penginderaan jauh baik diukur dari jumlah bidang penggunaannya maupun dari frekuensi penggunaannya pada tiap bidang mengalami pengingkatan dengan pesat. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain :
(1) Citra menggambarkan obyek, daerah, dan gejala di permukaan bumi dengan; wujud dan letak obyek yang mirip ujud dan letak di permukaan bumi, relatif lengkap, meliputi daerah yang luas, serta bersifat permanen.
(2) Dari jenis citra tertentu dapat ditimbulkan gambaran tiga dimensional apabila pengamatannya dilakukan dengan alat yang disebut stereoskop.
(3) Karaktersitik obyek yang tidak tampak dapat diwujudkan dalam bentukcitra sehingga dimungkinkan pengenalan obyeknya.
(4) Citra dapat dibuat secara cepat meskipun untuk daerah yang sulit dijelajahi secara terestrial.
(5) Merupakan satu-satunya cara untuk pemetaan daerah bencana.
(6) Citra sering dibuat dengan periode ulang yang pendek.
2. Keterbatasan pengindrajauhan
Berupa ketersediaan citra SLAR yang belum sebanyak ketersediaan citra lainnya. Dari citra yang ada juga belum banyak diketahui serta dimanfaatkan (Lillesand dan Kiefer, 1979). Di samping itu jugaharganya yang relative mahal dari pengadaan citra lainnya (Curran, 1985).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar