Jumat, 22 Oktober 2010

METODE PENELITIAN KUALITATIF

A.MACAM-MACAM METODE PENELITIAN KUALITATIF
Dalam penelitian kualitatif ada lima ciri utama yang dimilikinya, meskipun pada kenyataannya dalam penelitian kualitatif tidak memperlihatkan semua ciri tersebut. Adapun lima ciri tersebut:
1. penelitian kualitatif mempunyai setting alami sebagai sumber data langsung dan peneliti kebidanan adalah instrument utamanya
2. penelitia kualittatif bersifat diskriptif, yaitu data yang terkumpul berbentuk kata-kata , gambar bukan angka-angka.
3. penelitian kualitatif lebih menekankan proses kerja , yang seluruh fenomena yang dihadapi diterjemahkan dalam kegiatan sehari-hari, terutama yang berkaitan langsung dengan kebidanan
4. penelitian kualitatif cenderung menggunakan pendekatan induktif.
5. penelitian kualitatif memberi titik tekan pada makna, yaitu fokus penelaahan terpaut langsung dengan masalah kehidupan manusia.
Aplikasi metode kualitatif dalam penelitian ilmu-ilmu sosial dilakukan dengan langkah-langkah yaitu merumuska masalah sebagai fokus penelitia kebidanan, mengumpulkan data lapangan, menganalisis data, merumuskan hasil studi, dan menyuusun rekomendasi untuk perbaikan kinerja dalam bidang ini.


B. METODE-METODE PENELITAIAN KUALITATIF.

1. Penelitian Fenomenologi
Penelitian fenomenologi bersifat induktif . pendekatan yang dipakai adalah deskriptif yang dikembangkan dari filsafat fenomenologi. Fokus filsafat fenomenologi adalah pemahaman tentang respon atas kehadiran atau kebaradaan manusia, bukan sekedar pemahaman atas bagian-bagian yang spesifik atau prilaku khusus. Tujuan penelitian fenomenologikal adalah menjelaskan pengalama-pengalaman apa yang dialami seseorang dalam kehidupan ini, termasuk interaksinya dengan orang lain.Contoh penelitian fenomenologi atau study mengenai daur hidup masyarakat tradisional dilihat dari perspektif kebiasaan hidup sehat.
2. Penelitian Teori Grounded
penelitian grounded adalah tehnik penelitian induktif. Tekhnik ini pertama kali digagas oleh Strauss dan sayles pada tahun 1967.Pendekatan penelitian ini bermaslahat dalam menemukan problem-problem yang muncul dalam situasi kebidanan dan aplikasi proses-proses pribadi untuk menanganinya.Metodologi teori ini menekankan observasi dan mengembangkan basis praktik hubungan ”intuitif” antara variabel.Proses penelitian ini melibatkan formulasi,pengujian,dan pengembangan ulang proposisi selama penyusunan teori
3. Penelitian Etnograf
Penelitian tipe ini berusaha memaparkan kisah kehidupan keseharian orang-orang yang dalam kerangka menjelaskan fenomena budaya itu, mereka menjadi bagian integral lainnya. Pada penelitian ini pengumpulan data dilakukan secara sistematis dan deskriptif. Analisis data dilakukan untuk mengembangkan teori prilaku kultural.Dalam penelitian etnografi, peneliti secara aktuyal hidup atau menjadi bagian dari seting budaya dalam tatanan untuk mengumpulkan data secara sistematis dan holistik. Melalui penelitian ini perbedaan-perbedaan budaya dijelaskan, dibandingkan untuk menambah pemahaman atas dampak budaya pada perilaku atau kesehatan manusia.
4. Penelitian Historis
Penelitian historis adalah penelitian yang dimaksudkan untuk merekonstruksi kondisi masa lampau secara objktif, sistematis dan akurat. Melalui penelitian ini, bukti-bukti dikumpulkan , dievaluasi, dianalisis dan disintesiskan. Selanjutnya, berdasarkan bukti-bukti itu dirumuskan kesimpulan. Adakalanya penelitian historis digunakan untuk menguji hipotesis tertentu.Misalnya,hipotesis mengenai dugaan adanya kesamaan antara sejarah perkembangan pendidikan dari satu negara yang mengalami hegemoni oleh penjajah yang sama.
Penelitian historis biasanya memperoleh data melalui catatan catatan artifak, atau laporan-laporan verbal. Ada beberapa ciri dominan penelitian historis
• Adakalanya lebih bergantung pada data hasil observasi orang lain daripada hasil observasinya sendiri.
• Data penelitian diperoleh melalui observasi yang cermat, dimana data yang ada harus objektif,otentik, dan diperoleh dari sumber yang tepat pula.
• Data yang diperoleh bersifat sistematis menurut urutan peristiwa dan bersifat tuntas.
5. Penelitian Kasus
Penelitian kasus atau penelitian lapangan dimaksudkan untuk mempelajari secara intensif tentang latar belakang keadaan dan posisi saat ini serta interaksi linkungan unit sosial tertentu yang bersifat apa adanya (given).Subjek penelitian dapat berupa individu,kelompok, institusi atau masyarakat.Penelitin kasus merupkan penelitian mendalam mengenai unit sosial tertentu, yang hasil penelitian itu memberi gambaran luas dan mendalam mengenai unit sosial tertentu.Subjek yang diteliti relatif terbatas, tetapi variabel-variabel dan fokus yang diteliti sangat luas dimensinya. Contoh, studi lapangan yang tuntas dan mendalam mengenai kegiatan yan paling banyak dilakukan oleh tenaga pekerja sosial selama menjalankan tugas di camp pengungsi.
6. Inquiry Filosofi
Inkuiri filisofis melibatkan penggunaan mekanisme analisis intelektual untuk memperjelas makna,membuat nilai-nilai menjadi nyata,mengindentifikasi etika, dan studi tentang hakikat pengetahuan. Peneliti filosofis mempertimbangkan ide atau isu-isu dari semua persfektif dengan eksplorasi ekstensif atas literatur,menguji atau menelaah secara mendalam makna konseptual,mermuskan pertanyaan,mengajukan jawaban, dan menyarankan implikasi atas jawaban-jawaban itu.Peneliti dipandu oleh pertanyaan- pertanyaan itu.Ada tiga ilkuiri filosofis, yaitu:
1. Foundational Inquiry
2. Philoshopical Analyses
3. Ethical Analyses
Studi fondasional mellibatkan analisis tentang struktur ilmu dan proses berfikir tentang penilaian atas fenomena tertentu tang dianut bersama oleh ”anggota” disiplin ilmiah.
Tujuan analisis filosofis adalah menguji makna dan mengembangkan teori yang diperoleh melalui analisis konsep atau analisis linguistik.inkuiri etikal melibatkan analisa intelektualatas masalah etik dikaitkan dengan andil, hak,tugas,benar dan salah, kesadran dan tanggungjawab.
7. Teori kritik sosial
Teori kritik sosial adalah filosofi lain dari sebuah metodologi kualitatif yang unik.Dipandu oleh filsafat dari teori kritik sosial,peneliti menemukan pemahaman menganai cara seseoarang berkomunikasi dan bagaimana ia mengembangkan makna makna simbolis di masyarakat.Banyak pemahaman muncul dalam sebuah dunia yang fakta kemasyarakatan tertentu diterima apa adanya,tidak didiskusikan atau diposisikan secara dogmatik.Tatana politik yang mapan itu dipersepsi sebagai tertutup bagi perubahan dan tidak patut dipertanyakan.Tatana politik semacam ini biasanya muncul pada masyarakat dibawah pemerintahan yang otoriter.